Kedatangan aparat disambut lemparan batu dan botol oleh massa
Pasukan anti huru-hara kembali bentrok dengan ratusan demonstran di Alun-alun Taksim, Istanbul, Turki, Selasa 11 Juni 2013. Bentrokan bermula saat pasukan pemerintahan memasuki alun-alun itu untuk pertama kalinya sejak demo pekan lalu.
Diberitakan Reuters, puluhan aparat diturunkan untuk menurunkan poster-poster dan spanduk protes yang mengotori alun-alun yang menempel di Taman Gezi itu. Namun, kedatangan mereka disambut ratusan demonstran dengan kekerasan.
"Tujuan kami hanya memindahkan gambar-gambar dan poster dari patung Ataturk dan Pusat Budaya Ataturk, tidak ada maksud lain," kata Gubernur Istanbul, Huseyin Avnu Mutlu.
Akhirnya, demonstran harus kembali menghadapi semprotan gas air mata dan meriam air dari aparat. Demonstran melempari mereka dengan batu, kembang api dan bom Molotov. Ratusan demonstran terpaksa menggunakan masker untuk menghindari dampak gas air mata.
Polisi sempat berusaha menenangkan massa yang beringas, namun tidak berhasil. "Jika kalian tidak melemparkan batu atau botol, kami tidak akan ikut campur. Mari hentikan pertempuran," kata polisi melalui pengeras suara.
Sebelumnya pekan lalu, ratusan demonstran bentrok di tempat yang sama. Tiga orang tewas dan 5.000 orang terluka.
Massa awalnya memprotes rencana pemerintah untuk menebang pohon-pohon di Taman Gezi untuk dibangun pusat perbelanjaan dan mesjid. Namun, aksi ini berujung pada protes kepemimpinan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang menurut mereka diktator.
Dalam sepuluh hari terakhir, demonstran masih menduduki sebagian besar wilayah di alun-alun Takzim. Mereka membuat barikade sendiri, menyulitkan aparat membubarkan massa.
Erdogan dianggap hendak menghancurkan kebudayaan sekuler masyarakat Turki dengan menerapkan hukum Islam. Salah satu peraturan yang diterapkannya adalah pembatasan konsumsi alkohol dan penutupan bar-bar.
0 comments:
Post a Comment